Sabtu, 23 Agustus 2008

Computer Based Instruction (CBI)

A. Komputer sebagai media pembelajaran


Pemanfaatan komputer dalam bidang pendidikan, khususnya dalam pembelajaran merupakan konsekuensi dari perubahan zaman yang semakin canggih. Komputer merupakan alat yang dapat memfasilitasi proses pembelajaran secara menarik dan lebih bervariasi. Aspek audio visual yang bersifat multimedia dalam menyajikan sebuah informasi atau materi pelajaran tertentu dapat difasilitasi secara langsung oleh komputer, sehingga peserta didik akan lebih termotivasi dalam mempelajari materi yang disajikan.
Perkembangan teknologi komputer membawa banyak perubah­an yang signifikan terhadap pe­laksanaan proses pembelajaran. Pada model tutorial pada dasarnya menjadikan teknologi komputer ini mampu memanipulasi keadaan yang sesungguhnya, yang pe­nekanannya terletak pada upaya yang berkesinambungan untuk memaksimalkan aktivitas belajar­ mengajar sebagai interaksi kognitif antara siswa, materi pelajaran, dan komputer yang terprogram.
Kegiatan pembelajaran ber­basis komputer (CBI) merupakan segala kegiatan belajar yang menggunakan software komputer, baik sebagian maupun secara keseluruhan. Dewasa ini CBI telah berkembang menjadi berbagai model mulai dari CAl kemudian mengalami perbaikan menjadi ICAI (Intelligent Computer Assisted Instruction) dengan dasar orientasi aktivitas yang berbeda muncul pula CAL (Computer Aided Learning), CBL (Computer Based Learning), CAP A (Computer Asisted Personalized Assigment) , ITS Intelegent Tutoring System).
Pembelajaran berbasis atau berbantukan komputer pada dasarnya adalah upaya untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi yang sedang ia pelajari. Tentu saja dalam hal kognitif akan sangat berpengaruh. Akan sangat berbeda ketika anak menguasai pelajaran hanya dengan mendengarkan saja, atau hanya dengan melihat/ membaca saja. Komputer memfasilitasi peserta didik untuk dapat menguasai materi dengan menggabungkan semua unsur. Mulai dari melihat, mendengar bahkan hingga melakukan simulasi. Namun karena pembelajaran komputer bersifat teaching machine, dalam hal ini siswa hanya berhadapan dengan “alat” atau “mesin” maka unsur afektif akan sangat minim untuk terfasilitasi. Untuk psikomotor, media komputer akan memfasilitasi secara baik tinggal bagimana siswa itu melakukan di lapangan sesuai dengan apa yang sudah ia pahami di komputer.

B. Model-Model Pembelajaran Berbasis Komputer
Ada berbagai model pembelajaran komputer yang dibuat untuk keperluan proses belajar. Diantaranya:
1. Model Drills
Salah satu model pembelajar­an berbasis komputer adalah model Drills. Model drills pada dasamya merupakan salah satu model pembelajaran yang ber­tujuan memberikan pengalaman belajar yang kongkrit melalui penciptaan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati sua­sana yang sebenarnya. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan pada Drills dalam CBI (ComputerBased Instruction), yaitu merupakan salah satu model pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih kongkrit melalui penyediaan latihan-latihan soal yang bertujuan untuk menguji kemampuan siswa melalui kecepatan penyelesaian soal-soal latihan yang diberikan program.
Secara umum tahapan model drills adalah sebagai berikut:
1. Penyajian masalah-masalah dalam bentuk latihan soal pada tingkat tertentu dari penampilan siswa.
2. Siswa mengejakan soal-soal latihan
3. Program merekam penampilan siswa, mengevaluasi, kemudian memberikan umpan balik
4. Jika jawaban yang diberikan siswa benar, siswa diberikan reward sebagai penguatan motivasi dan melanjutkan ke materi selanjutnya, jika jawaban siswa salah, program menyediakan fasilitas untuk mengulangi latihan (remedial) yang dapat diberikan secara parsial atau pada akhir keseluruhan soal.

2. Model Tutorial
Model pembelajaran tutorial merupakan program pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan mengguna­Ikan software berupa program komputer yang berisikan materi pelajaran.
Model pembelajaran tutorial adalah pembelajaran khusus dengan instruktur yang terkualifikasi, penggunaan mikro komputer untuk tutorial pembelajaran. Tutorial dengan metode alternatif diantaranya bacaan, demonstrasi, penemuan bacaan atau pengalam­an yang membutuhkan respon secara oral dan tulisan serta adanya ujian.
Pembelajaran tutorial ber­tujuan untuk memberikan pe­mahaman secara tuntas (mastery learning) kepada siswa mengenai materi bahan pelajaran yang sedang dipelajari. Terdapat be­berapa hal yang menjadi identitas dari pembelajaran tutorial yaitu adanya pengenalan, penyajian informasi, pertanyaan dan respon jawaban, penilaian respon, pem­berian feedback tentang respon, pembetulan, segmen pengaturan pengajaran, dan penutup
Komputer sebagai tutor ber­orientasi pada upaya dalam mem­bangun perilaku siswa melalui penggunaan komputer. Secara sederhana pola-pola pengopera­siannya adalah sebagai berikut:
1. Komputer menyajikan ma­teri
2. Siswa memberikan respon
3. Respon siswa dievaluasi oleh komputer dengan orientasi pada arah siswa dalam menempuh prestasi berikutnya.
4. Melanjutkan atau meng­ulangi tahapan sebelumnya.

Tutorial dalam program pem­belajaran berbasis komputer di­tujukan sebagai pengganti sumber belajar yang proses pembel­ajarannya diberikan melalui teks atau grafik pada layar yang menyediakan pain-pain pertanya­an atau permasalahan. Jika respon siswa benar, komputer akan bergerak pada pembelajaran berikutnya, namun sebaliknya jika respon siswa salah komputer akan meminta untuk mengulangi.

3. Model Simulasi
Model simulasi adalah satu model pembelajaran dalam CBI. Model ini tidaklah asing lagi dalam dunia pendidikan sebab metoda ini sudah lama digunakan dan selalu digunakan untuk menerangkan sesuatu konsep atau masalah yang sulit dimengerti tanpa mengguna­kan alat peraga. Kini simulasi dapat menggunakan program kom­puter karena program komputer menyediakan kemudahan umpan balik (feed back) terhadap simulasi tindakan (Laurillard 1993). Peng­gunaan simulasi dalam proses pembelajaran amatlah penting sebab model ini merupakan per­wujudan contoh yang seharusnya diikuti. Simulasi banyak digunaan dalam menerangkan konsep-­konsep matematika, bahasa atau ilmu terapan lainnya.
Model Simulasi pada dasarnya merupakan salah satu strategi pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih konkrit melalui penciptaan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana sebenarnya dan berlangsung dalam suasana yang tanpa resiko. Model simulasi terbagi ke dalam 4 kategori : fisik, situasi, prosedur, dan proses.
Secara umum tahapan materi model simulasi meliputi :
1. Pengenalan
2. Penyajian informasi (berisi beberapa simulasi yang dapat di lihat)
3. Pertanyaan
4. Respon jawaban atau umpan balik
5. Penutup

4. Model Instruction Games
Instructional games merupakan salah satu bentuk modifikasi dari permainan-permainan (games) yang ada dalam program komputer, hanya pengemasan isi disesuaikan dengan materi yang berhubungan dengan pembelajaran. Instructional games telah banyak dikembangkan oleh beberapa perusahaan multimedia pendidikan. Instructional games terbukti lebih efektif dalam meningkatkan motivasi anak dalam mempelajari sesuatu.
Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh Model Games ini ada pada bentuk sajiannya yang menarik dan penuh tantangan. User atau audiens merasa lebih termotivasi untuk menyelesaikan tantangan-tantangan yang ada dalam games tersebut.
Karakteristik Instructional Games:
a. Setiap permainan harus memiliki tujuan
b. Adanya aturan yang harus diikuti oleh user atau pengguna.
c. Adanya suasana kompetisi untuk menempuh tujuan atau target yang dicapai.
d. Adanya tantangan untuk menambah daya tarik games.
e. Bersifat Imajinatif
f. Bersifat menghibur

Instructional games dibagi ke dalam tiga komponen yakni:
1. Pendahuluan
Dalam pendahuluan biasanya terdapat tujuan, aturan, petunjuk bermain dan pilihan permainan.
2. Bagian isi Instructional Games
Bagian isi meliputi : skenario, tingkatan realita, pelaku permainan, peranan dari pemain, tantangan dan pencapainan tujuan serta interaksi user atau pengguna terhadap permainan (interaktif).
3. Penutup
Dalam penutup biasanya terdapat informasi skor atau nilai yang didapatkan dan adanya reward atau hadiah sebagai reinforcement atau penguatan.

Tidak ada komentar: